![Screenshot_4](https://burcharry.com/wp-content/uploads/2025/02/Screenshot_4-3.png)
BURCHARRY.COM – Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke India menjadi tonggak penting dalam menghangatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan India. Momen tersebut menampilkan hubungan yang lebih optimis, ditandai dengan pertemuannya dengan Perdana Menteri Narendra Modi. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyebut Modi sebagai “saudara baik”, sebuah ungkapan yang melampaui hubungan diplomatik formal dan menunjukkan kedekatan emosional yang dapat mendorong kolaborasi strategis antarnegara.
Hubungan hangat ini mencerminkan gaya kepemimpinan Prabowo yang humanis, penuh rasa hormat, dan hangat, baik dalam konteks personal maupun global. Hal ini mencerminkan posisi strategis Indonesia yang kian diperhitungkan dalam dinamika internasional di bawah kepemimpinannya.
Kedekatan antara kedua pemimpin membuka jalan bagi peluang kerja sama yang lebih mendalam di berbagai sektor, seperti kesejahteraan sosial, pemberantasan kemiskinan, hingga teknologi dan pembangunan sumber daya manusia. Pertemuan ini menjadi salah satu langkah konkrit untuk mempererat hubungan dengan India, mitra strategis yang memiliki visi pembangunan serupa dan peran besar dalam ekonomi global.
Keselarasan Visi yang Menguatkan Hubungan
Penyebutan “saudara baik” oleh Prabowo kepada Modi bukanlah sekadar basa-basi diplomatik, melainkan simbol pendekatan emosional dalam membangun hubungan antarnegara. Pendekatan semacam ini menunjukkan beberapa hal fundamental.
Pertama, terdapat hubungan personal yang erat antara kedua pemimpin yang dapat menjadi modal penting bagi diplomasi lebih lanjut. Pendekatan ini memungkinkan tercapainya kerja sama lintas sektor yang lebih efektif. Prabowo terlihat menghormati sosok Modi sebagai pemimpin yang sukses menjadikan India salah satu kekuatan dunia melalui inovasi kebijakan pro-rakyat, seperti pengentasan kemiskinan besar-besaran.
Kedua, keselarasan visi antara keduanya menegaskan fokus mereka pada kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berbasis kemandirian. Inisiatif Modi seperti “Make in India” dan program “Jan Dhan Yojana” telah terbukti membawa dampak signifikan pada ekonomi masyarakat kelas bawah di India. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa inklusivitas adalah kunci keberlanjutan pembangunan. Prabowo tampaknya melihat kesuksesan ini sebagai sumber inspirasi untuk diterapkan di Indonesia.
Sejak Prabowo memimpin, Indonesia semakin mendapatkan perhatian sebagai pemain aktif di panggung internasional. Keakraban antara dirinya dan Modi mencerminkan cara baru Indonesia memperkuat posisinya di dunia, menggarisbawahi potensi besar dalam menjalin kemitraan global sekaligus memperkokoh kerja sama dengan negara-negara berkembang lainnya, termasuk melalui BRICS.
Pelajaran dari Keberhasilan India
India, dengan lebih dari 1,4 miliar penduduk, telah membuktikan bahwa tantangan besar dapat dikelola melalui kebijakan inovatif. Meskipun Produk Domestik Bruto (PDB) India per kapita masih lebih kecil dibandingkan dengan Indonesia, pemerintahannya mampu mengeksekusi berbagai program signifikan untuk kesejahteraan rakyat—seperti penyediaan makan gratis untuk anak-anak sekolah—yang tidak hanya mengatasi masalah gizi tetapi juga menjamin masa depan generasi muda.
Kebijakan ini mencerminkan keyakinan bahwa anak-anak adalah investasi utama untuk pembangunan jangka panjang. Dengan visi yang sejalan, Prabowo tampaknya mengadopsi pendekatan serupa, memperkuat sektor pendidikan dan mengutamakan pemberdayaan masyarakat sebagai prioritas dalam agendanya.
Selain itu, India telah dikenal sebagai pusat talenta teknologi dunia. Kemampuan sumber daya manusia India terbukti melalui banyaknya eksekutif asal negara tersebut yang menjabat di perusahaan-perusahaan teknologi global seperti Google, Microsoft, dan IBM. Keberhasilan ini didukung oleh investasi besar negara dalam pendidikan tinggi dan pengembangan sektor teknologi.
Bagi Prabowo, pentingnya sektor teknologi juga menjadi inti dari visinya untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain dominan di ekonomi global yang semakin digital. Dorongan untuk memperkuat sektor pendidikan dan inovasi teknologi diharapkan mampu membawa Indonesia ke level baru dalam kancah internasional.
Hubungan erat antara pemimpin seperti Prabowo dan Modi adalah cerminan bagaimana koneksi personal dapat melebihi protokol diplomatik, menciptakan dasar untuk kerja sama strategis yang transformatif. Melalui pembelajaran dari keberhasilan India, Indonesia memiliki peluang besar untuk menggali potensi serupa bagi kemajuan bangsa.
Legacy dan Peran Strategis
Pembahasan terkait keakraban kedua pemimpin ini bukan sekadar soal kesamaan pandangan. Lebih dari itu, hal ini menyoroti peluang Prabowo untuk dikenang sebagai pemimpin yang sukses dalam menginisiasi program-program kesejahteraan sosial yang bermakna.
Narendra Modi telah membuktikan bahwa melalui kebijakan pro-rakyat yang inovatif dan inklusif—seperti penyediaan makanan gratis bagi anak sekolah serta program keuangan yang merangkul lapisan masyarakat terbawah—adalah mungkin untuk mengurangi kemiskinan di negara berpenduduk besar, bahkan dengan PDB yang lebih kecil dibandingkan Indonesia.
Di Indonesia, Presiden Prabowo memiliki peluang serupa. Dengan sumber daya yang melimpah, kebijakan populis yang menitikberatkan pada pendidikan, pemberdayaan masyarakat, dan kesejahteraan anak-anak dapat membuka jalan bagi perubahan besar. Jika kebijakan ini terimplementasi secara efektif, kesempatan untuk meninggalkan warisan sebagai pemimpin yang berhasil mentransformasi kualitas hidup rakyat akan meningkat. Lebih jauh, ini bisa menjadikan Indonesia sebagai contoh sukses pembangunan yang diakui dunia internasional.
Keakraban antara Prabowo dan Modi tidak hanya menunjukkan hubungan hangat antara Indonesia dan India, tetapi juga merepresentasikan simbol penting bagi penguatan negara-negara berkembang di era multipolar saat ini.
Sebagai dua negara dengan populasi besar dan kekayaan sumber daya melimpah, Indonesia dan India memegang peran strategis untuk saling mendukung demi menciptakan tatanan dunia yang lebih adil dan inklusif. Kolaborasi semacam ini berpotensi menjadi teladan bagi kerja sama antarnegara di kawasan Global South, memperlihatkan bagaimana diplomasi yang didasarkan pada hubungan personal dan visi bersama mampu memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat global.
Baca Juga : Prabowo dan Anwar Ibrahim sepakat menangani masalah ketenagakerjaan