BURCHARRY.COM – Naila, siswi berusia 12 tahun dari Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 23 Makassar, menghadiri upacara peringatan detik-detik Proklamasi dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta. Ia menjadi anggota tim paduan suara Sekolah Rakyat yang tampil di hadapan Presiden RI, Prabowo Subianto, serta para tamu undangan. Naila berhasil menarik perhatian Presiden karena semangatnya yang tinggi untuk terus belajar meski hidup dalam keterbatasan. Dalam keterangannya, ia mengungkapkan rasa bangga dan bahagia atas pengalaman tersebut.
Sebelum acara, kisah Naila yang mengharukan telah sampai ke telinga Presiden. Ia tinggal di rumah sederhana dengan atap seng dan dinding kayu yang kurang layak huni bersama keluarganya. Namun, kondisi tersebut tidak menghalangi tekadnya untuk mengejar pendidikan hingga jenjang lebih tinggi. Cerita inspiratif ini mendorong Prabowo untuk semakin serius mendukung adanya pendidikan berkualitas dan gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Dalam paduan suara tersebut, masih ada siswa lainnya seperti Vikar Zyad Rasya dan Jaka Sukma Wijaya. Rasya, siswa SRMP 10 Bogor, mendapat undangan istimewa dari Sekretaris Kabinet RI, Letkol Teddy Indra Wijaya, setelah dialog antara Teddy dengan siswa dari sekolah itu. Rasya sendiri menyatakan cita-citanya untuk menjadi bagian dari Paskibraka setelah sering menonton upacara kenegaraan melalui televisi. Kesempatan itu akhirnya diberikan kepada Rasya bersama Shallom Alleanore, yang juga diundang untuk menghadiri upacara kenegaraan.
Peserta lainnya dari SRMA 12 Bogor, Jaka, menerima kenang-kenangan berupa jersey Timnas Indonesia dari Teddy sebagai penghargaan atas keikutsertaannya. Pada kunjungan Teddy ke SRMA 12 Bogor, terdapat pula Laela Ali yang memandu acara dan Erni Andayani yang menulis surat ucapan terima kasih kepada Prabowo atas pembentukan Sekolah Rakyat. Surat tersebut bahkan sempat dibaca langsung oleh Prabowo dan dibagikan di media sosial resmi Sekretariat Kabinet.
Khaeron Nazma dari SRMP 11 Bandung Barat juga ambil bagian dalam paduan suara dan menjadi salah satu siswa yang mengirim surat berisi apresiasi kepada Presiden atas dedikasinya untuk pendidikan Indonesia. Selama acara puncak HUT RI ke-80 di Istana Merdeka, paduan suara Sekolah Rakyat bergabung dengan Gita Bahana Nusantara, menyanyikan lagu Hari Merdeka setelah pengibaran bendera merah putih oleh Paskibraka.
Penampilan tersebut lebih dari sekadar hiburan; ia menjadi simbol harapan baru bagi masa depan pendidikan Indonesia. Mengenakan seragam merah putih, total 100 siswa-siswi pilihan dari berbagai daerah tampil langsung di depan Presiden Prabowo, disambut antusias oleh tamu undangan yang turut bernyanyi dan mengibarkan miniatur bendera.
Acara kemudian dilanjutkan dengan berbagai pertunjukan seni seperti atraksi pencak silat dari Ikatan Pencak Silat Indonesia, tari payung, hingga tari barong. Prabowo tidak hanya menikmati penampilan sebagai penonton tetapi juga ikut berinteraksi langsung dengan para peserta. Ia berdiri memberikan hormat kepada pelaku seni dan bahkan bergabung dalam tarian bersama sejumlah siswa serta tamu undangan di halaman Istana Merdeka.
Suasana perayaan berlangsung penuh keceriaan dan kebersamaan, menjadi cerminan semangat perjuangan bangsa yang tetap berakar kuat hingga hari ini. Penampilan para siswa-siswi Sekolah Rakyat tidak hanya memperingati hari bersejarah Indonesia tetapi juga menguatkan keyakinan akan pentingnya pendidikan sebagai pondasi masa depan bangsa.
Baca Juga : 3 Momen Menarik Saat Upacara HUT ke-80 RI di Istana Merdeka