BURCHARRY.COM – Presiden Prabowo Subianto menghadiri Expo 2025 di Osaka, Jepang, dengan mengunjungi Paviliun Indonesia yang menjadi salah satu pusat perhatian dalam acara tersebut. Kehadirannya di Paviliun Indonesia memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk bertatap muka langsung dengannya, sekaligus menikmati berbagai keunikan dan kreatifitas yang ditampilkan.
Menurut informasi dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Prabowo tiba di Osaka pada Sabtu, 20 September 2025, waktu setempat. Expo ini melibatkan 158 partisipan dari berbagai negara dengan tema utama ‘Thriving in Harmony-Nature, Culture, Future’, yang terinspirasi filosofi Bali Tri Hita Karana tentang harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.
Setelah tiba di paviliun Indonesia, Prabowo disambut dengan pemandangan desain arsitektur yang menyerupai sebuah kapal megah. Kapal ini menggambarkan warisan maritim Nusantara yang kaya dan historis. Pada kunjungan ini, ia tampak didampingi oleh putranya, Didit Hediprasetyo.
Selama di paviliun, Prabowo mengamati berbagai elemen yang menonjolkan inovasi Indonesia. Desainnya memanfaatkan kayu plana yang berasal dari daur ulang sekam padi dan plastik bekas. Selain itu, teknologi hemat energi diterapkan pada sistem pencahayaan dan pendinginan untuk mendukung upaya keberlanjutan lingkungan.
Paviliun Indonesia hadir dengan empat area tematik. Pada area nature, pengunjung diajak menjelajahi keragaman biodiversitas lewat hutan tropis mini serta karya seni dari seniman kenamaan. Sesi ‘Nusantara Odyssey’ menyuguhkan pengalaman sinematik yang membawa pengunjung menyusuri kekayaan geologi, laut, hutan, dan budaya Indonesia.
Area culture bertajuk ‘The Resilience of Community’ memberikan penghargaan pada ketangguhan budaya Indonesia. Di sini, pengunjung dapat melihat pameran foto ‘Wajah Nusantara’ oleh Davy Linggar, koleksi senjata tradisional, serta video seni bela diri dan pandai besi.
Untuk area future, paviliun menggambarkan bagaimana kebijaksanaan lokal dapat mengatasi tantangan masa depan. Pameran berfokus pada warisan tekstil dengan formasi tujuh layar kapal Phinisi yang menjadi simbol kuat dari tradisi maritim Indonesia.
Tak hanya itu, paviliun juga menyajikan kuliner khas Nusantara yang dapat dinikmati oleh pengunjung dari berbagai belahan dunia. Dengan rata-rata 30 ribu pengunjung setiap harinya, Paviliun Indonesia menjadi salah satu pusat perhatian di ajang bergengsi ini.
Baca Juga : Sidang PBB: Pidato Prabowo Dinilai Akan Menghidupkan Kembali Warisan Diplomasi Ayahnya