BURCHARRY.COM – Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyampaikan kuliah umum di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, di mana ia membahas kontribusi penting Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong perdamaian antara Israel dan Palestina di kawasan Gaza.
Dalam penyampaian tersebut, Muzani memaparkan perkembangan proses perdamaian antara kedua negara, sekaligus menekankan peran strategis yang dimainkan Indonesia melalui kepemimpinan Presiden Prabowo. Kehadiran Presiden Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang berlangsung di Mesir akhir-akhir ini mendapat tanggapan positif dari berbagai pemimpin dunia.
Perhatian global saat ini, menurut Muzani, tertuju pada konflik di Timur Tengah, khususnya di Gaza. Ia menyebut momen ketika Israel mulai menarik pasukannya dan kedua belah pihak, Hamas dan Israel, saling membebaskan sandera sebagai langkah awal yang menggembirakan. Muzani menambahkan bahwa dunia menyaksikan diskusi para pemimpin internasional dalam merumuskan perdamaian selama KTT tersebut. Indonesia, lanjutnya, tetap teguh pada komitmennya untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
Muzani merasa bangga karena Presiden Prabowo terlibat langsung dalam proses bersejarah ini. Tindakannya sebagai pemimpin Indonesia diakui oleh banyak negara, termasuk pujian yang dia terima dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Muzani menekankan bagaimana Indonesia secara konsisten menyuarakan upaya menciptakan perdamaian dunia.
Ia juga mengingatkan bahwa sejak dilantik pada 20 Oktober 2024, Presiden Prabowo telah menyampaikan komitmen teguh dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina, yang kembali ditegaskan dalam pidatonya pada Sidang Tahunan PBB beberapa waktu lalu. Salah satu sikap tegas Presiden Prabowo yang disorot Muzani adalah pernyataannya bahwa Indonesia tidak akan mengakui Israel selagi Palestina belum merdeka sebagai negara yang bebas dari penjajahan.
Muzani menekankan bahwa keberpihakan Presiden Prabowo terhadap Palestina merupakan bagian dari tanggung jawab moral Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Muslim untuk meringankan beban Gaza. Ia juga menyatakan bahwa dukungan ini adalah cerminan kesungguhan Indonesia dalam memperjuangkan hak asasi manusia dan kedamaian dunia.
Selain itu, Muzani menggarisbawahi pentingnya persatuan nasional dan stabilitas politik sebagai fondasi utama bagi pembangunan sebuah negara. Ia memperingatkan bahwa konflik internal dapat menghambat kemajuan, sebagaimana terlihat pada negara-negara seperti Libya, Suriah, serta konflik berkepanjangan di India-Pakistan dan Rusia-Ukraina.
Menurutnya, persatuan dan kesatuan adalah kunci utama kemajuan sebuah bangsa. Oleh karena itu, ia mengajak mahasiswa dan masyarakat Aceh untuk menjaga keharmonisan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ia juga memotivasi para mahasiswa Universitas Syiah Kuala untuk terus belajar dan membaca agar dapat memperluas wawasan serta berinovasi demi kemajuan bangsa. Muzani menekankan bahwa kontribusi Aceh bagi Indonesia sangat besar dan harus terus ditingkatkan melalui karya-karya yang bermanfaat untuk negara.
Baca Juga : Komisi I DPR Dorong Indonesia Kawal Perdamaian Gaza untuk Hindari Konflik Baru