BURCHARRY.COM – Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya menghadapi kegagalan dengan sikap tangguh. Dia mengatakan bahwa jika ada yang ingin belajar cara menaklukkan tantangan hidup, mereka dapat belajar darinya. Prabowo menegaskan bahwa ia tidak pernah menyerah meski terjatuh berkali-kali, dan selalu bangkit kembali. Pesannya ini disampaikan saat memberikan orasi di depan para wisudawan, wisudawati, dan mahasiswa baru Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) pada Sabtu, 18 Oktober, di Bandung.
Dalam pidatonya, Prabowo berpesan kepada generasi muda agar berani menghadapi masa depan dengan segala tantangannya. Ia menyampaikan bahwa kehidupan tidak selalu mudah, melainkan penuh perjuangan, hambatan, dan kesulitan yang sejatinya harus dihadapi dengan keberanian.
Kepada audiensnya, Prabowo memberi motivasi dengan mengisahkan perjalanan hidupnya yang penuh liku. Ia mengakui telah mengalami empat kali kegagalan dalam pemilihan presiden sebelumnya, namun tetap bertekad untuk bangkit hingga akhirnya berhasil pada pencalonan kelima di tahun 2024. Menurutnya, keberhasilan itu tidak datang begitu saja, melainkan lahir dari keberanian untuk jatuh dan bangun kembali.
Ia juga menyampaikan pesan personal agar generasi sekarang tidak hanya melihat keberhasilannya hari ini, tetapi memahami proses perjuangan di baliknya. Baginya, seseorang yang mampu bangkit dari kejatuhan merupakan sosok pejuang sejati.
Dalam candanya, Prabowo menyindir kebiasaan sebagian pemuda yang mencari perlindungan dari orang tua saat menghadapi tantangan. Ia memuji peran penting para ibu dalam mendukung dan membesarkan anak-anak mereka sampai menjadi dewasa. Pernyataan ini menuai apresiasi dari para hadirin.
Belajar Sepanjang Hayat
Selain berbicara mengenai kegagalan, Prabowo juga menekankan pentingnya belajar tanpa henti meskipun pendidikan formal telah selesai. Ia menyatakan bahwa memperoleh gelar bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjalanan untuk terus menimba ilmu dan mengembangkan diri.
Sebagai contoh, Prabowo mengungkapkan kebiasaan belajarnya yang konsisten meski di tengah jadwal padat. Ia membaca buku selama tiga hingga empat jam setiap harinya dan hanya tidur selama dua jam sehari. Dengan perkembangan teknologi saat ini, ia mengingatkan para mahasiswa untuk memanfaatkan kemudahan akses pembelajaran yang tersedia melalui berbagai platform digital seperti Google, YouTube, dan ChatGPT yang menurutnya jauh lebih mudah dibandingkan zaman dahulu.
Namun demikian, ia juga mengingatkan akan sisi gelap teknologi. Menurut Prabowo, kemajuan teknologi dapat menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi, teknologi sangat membantu manusia dalam banyak hal; namun di sisi lain, jika tidak bijak digunakan, teknologi justru bisa menjadi ancaman serius yang berdampak buruk pada kemanusiaan. Salah satu contohnya adalah penyebaran misinformasi atau kebohongan yang dapat terjadi dengan cepat melalui media digital.
Melalui pidatonya, Prabowo berharap para generasi muda dapat menjadi pejuang tangguh yang memanfaatkan teknologi secara cerdas dan terus berusaha menjadi lebih baik demi membangun masa depan bangsa yang lebih gemilang.
Baca Juga : Menkomdigi Sampaikan Ucapan Ultah untuk Prabowo, Disertai Doa dan Harapan Positif