![Screenshot_9](https://burcharry.com/wp-content/uploads/2025/02/Screenshot_9-3.png)
BURCHARRY.COM – Mantan penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai bahwa pemberantasan korupsi dalam 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengalami peningkatan yang signifikan. Ia menyatakan bahwa hal ini terlihat dari kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di bawah kepemimpinan baru, yang dinilainya lebih baik dibandingkan dengan era sebelumnya.
Tingkat kepuasan publik terhadap KPK, menurut survei Litbang Kompas, mengalami lonjakan dari 60,9 persen menjadi 72,6 persen. Yudi menilai kenaikan ini tidak terlepas dari komitmen pemerintah di bawah Presiden Prabowo untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme serta tindakan tegas dalam memberantas kasus korupsi.
Ia juga menyoroti hubungan harmonis antara eksekutif dan KPK sebagai institusi yang tetap independen. Menurutnya, dukungan di tingkat pemerintah memberi ruang lebih kuat bagi KPK untuk menuntaskan kasus-kasus korupsi tanpa hambatan.
Salah satu keberhasilan KPK yang mendapat apresiasi dari Yudi adalah penangkapan buronan kasus korupsi e-KTP, Paulus Tannos. Namun, ia mengingatkan agar lembaga tersebut tidak cepat merasa puas. Yudi menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan dalam pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu demi menjaga kepercayaan publik yang sudah mulai meningkat.
Selain itu, Yudi juga menyampaikan penghargaan terhadap kinerja Kejaksaan yang berhasil menangani sejumlah kasus korupsi besar seperti kasus timah. Ia turut memuji inisiatif Polri melalui pembentukan Korps Pemberantas Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipikor), yang dianggap memberikan angin segar bagi upaya pemberantasan korupsi nasional.
Kinerja positif dari berbagai lembaga ini, menurut Yudi, menunjukkan adanya wajah baru yang lebih serius dan konkret dalam agenda pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Prabowo.
Baca Juga : Keakraban Prabowo dan Modi: Sumber Inspirasi untuk Mencapai Keselarasan Visi