Ancaman AS ke Kim Jong-un: Kembalikan Jenazah Jika Tentara Korea Masuk Ukraina
BURCHARRY.COM – Wakil Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Robert Wood, telah mengancam pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, yang dituduh mengirim tentara ke Rusia untuk membantu perang di Ukraina.
Ia mengatakan bahwa jika ia nekat mengirim tentara untuk membantu Rusia, tentara Korea Utara akan kembali dengan kantong mayat.
“Jika tentara Korea Utara pergi ke Ukraina untuk membantu Rusia, mereka pasti akan kembali dengan kantong mayat,” kata Robert Wood dalam sebuah intervensi di Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu (30/10/2024).
Dia menyarankan Pemimpin Kim Jong-un untuk berpikir dua kali sebelum mengambil tindakan sembrono dan berbahaya seperti itu.
Ukraina: Korea Utara mengirim tentara ke Rusia
Sebelumnya, kepala intelijen Ukraina Kirillo Budanov mengkonfirmasi bulan lalu bahwa Korea Utara adalah sekutu Rusia yang paling berbahaya bagi Ukraina karena banyaknya peluru artileri yang dikirim ke Rusia untuk digunakan di garis depan Ukraina.
Rusia dan Korea Utara telah membantah isu transfer senjata, namun berjanji untuk memperkuat hubungan militer.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menyangkal atau mengiyakan informasi yang dilaporkan oleh badan-badan intelijen Barat mengenai dugaan kehadiran tentara Korea Utara di Rusia.
Presiden Putin secara khusus merujuk pada Pasal 4 perjanjian kemitraan Rusia-Korea Utara.
‘Pasal 4. Kami tidak pernah memiliki keraguan sedikit pun bahwa kepemimpinan Korea Utara menganggap serius perjanjian kami’, kata Putin dalam sebuah konferensi pers setelah pertemuan BRICS di Kazan, Rusia.
“Aliansi NATO mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan bahwa tentara Korea Utara berada di Rusia, khususnya di Kursk, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina.
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan kepada wartawan pada hari Senin (28/10/2024): ‘Hari ini saya dapat mengonfirmasi bahwa tentara Korea Utara telah dikirim ke Rusia dan bahwa tentara Korea Utara telah dikerahkan di wilayah Kursk [di perbatasan Rusia].
NATO percaya bahwa kerja sama antara Rusia dan Korea Utara merupakan ancaman bagi keamanan Indo-Pasifik dan Euro-Atlantik, terutama merusak perdamaian di Semenanjung Korea dan meningkatkan perang Rusia melawan Ukraina.
Pada hari Jumat (25 Oktober 2024), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutip informasi intelijen bahwa tentara Korea Utara dapat muncul di medan perang paling cepat pada tanggal 27-28 Oktober 2024.
Menurut Presiden, sekitar 10.000 tentara Korea Utara siap bergabung dengan tentara Rusia.
Sementara itu, sekutu Ukraina, AS, mengklaim bahwa setidaknya 3.000 tentara Korea Utara akan dikirim ke Rusia pada akhir tahun ini.