BURCHARRY.COM – Presiden Prabowo Subianto telah memastikan dirinya memiliki kandidat untuk menggantikan Immanuel Ebenezer atau Noel, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) yang kini berstatus tersangka. Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Prabowo terkait penunjukan sosok pengganti.
Menurut Bahlil, keputusan terkait reshuffle kabinet sepenuhnya adalah hak prerogatif presiden. Ia menyampaikan hal ini saat berbicara kepada awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (27/8/2025).
Golkar meyakini Prabowo akan mempertimbangkan kandidat terbaik untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Noel. Mengenai apakah pergantian ini akan dilakukan bersamaan dengan reshuffle kabinet, Bahlil menegaskan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya ada di tangan presiden.
Sebagai partai dengan pengalaman panjang, Golkar tetap berkomitmen mengikuti mekanisme konstitusi dan menghormati kewenangan presiden. Bahlil menekankan bahwa segala keputusan terkait reshuffle, pengangkatan, maupun pemberhentian menteri adalah hak prerogatif presiden dan Golkar mendukung langkah tersebut.
Sebelumnya, Presiden Prabowo telah angkat bicara mengenai status Noel sebagai tersangka kasus korupsi yang menjadikannya pejabat kabinet pertama dalam pemerintahan Prabowo yang tersandung kasus hukum. Prabowo memastikan bahwa permasalahan ini sudah ditangani oleh pihak-pihak terkait.
Meski demikian, Prabowo belum mengungkap siapa nama calon pengganti Noel di posisi Wamenaker. Namun ia menjamin bahwa pengganti akan segera ditentukan dan meminta masyarakat untuk tetap tenang menunggu pengumuman resmi.
Detail Kasus Noel
Kasus pemerasan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan telah berlangsung sejak tahun 2019. Biaya administrasi untuk pengurusan yang seharusnya sebesar Rp 275 ribu melonjak hingga Rp 6 juta per sertifikat.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap bahwa selisih biaya tersebut mengalir kepada sejumlah pihak dengan total mencapai Rp 81 miliar, di mana Rp 69 miliar di antaranya diterima oleh Irvian.
Dalam perkara ini, Noel dilaporkan menerima uang hasil pemerasan sebesar Rp 3 miliar. Selain itu, ia juga mendapatkan hadiah berupa sebuah motor Ducati sebagai bagian dari bagi hasil praktik korupsi tersebut.
Baca Juga : Bahlil Lahadalia dan Pengurus Inti Golkar Temui Presiden Prabowo di Istana, Apa yang Dibahas?