![Screenshot_4](https://burcharry.com/wp-content/uploads/2025/02/Screenshot_4-4.png)
BURCHARRY.COM – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memperkenalkan Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak serta Pemberantasan Perdagangan Orang (Dittipid PPA-PPO) kepada Presiden Prabowo Subianto. Dalam kesempatan ini, Jenderal Sigit menegaskan bahwa pembentukan Dittipid PPA-PPO adalah bagian integral dari komitmen Polri untuk memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak.
“Polri telah membentuk Direktorat Tindak Pidana PPA dan PPO sebagai wujud perlindungan kepada masyarakat, terutama bagi kaum perempuan dan anak,” jelasnya ketika berbicara di hadapan Presiden Prabowo Subianto dalam pembukaan Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di The Tribrata, Jakarta Selatan, pada Kamis (30/1/2025).
Selanjutnya, Jenderal Sigit memperkenalkan desk ketenagakerjaan yang juga telah didirikan oleh Polri. Ia menjelaskan bahwa desk ini bertujuan untuk melindungi hak-hak pekerja di perusahaan tempat mereka bekerja.
“Dengan ini, kami membentuk Desk Ketenagakerjaan Polri sebagai jembatan yang menguatkan hubungan antara perusahaan dan tenaga kerja. Desk ini akan berperan dalam mediasi ketika ada masalah dalam hubungan industri dan memastikan perlindungan hak-hak tenaga kerja,” katanya.
Selain itu, Kapolri juga melaporkan tentang keterlibatan TNI-Polri dalam mendukung misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan bahwa TNI-Polri secara aktif berperan dalam desk pemberantasan narkoba dan penanganan judi online yang diinisiasi oleh Menko Polkam Budi Gunawan.
“Sebagai tanda komitmen kami dalam menjalankan misi Asta Cita, Polri bekerja sama dengan TNI dan pemangku kepentingan lainnya dalam membentuk Desk Pemberantasan Narkoba dan Desk Penanganan Judi Online,” jelasnya.
Jenderal Sigit juga menambahkan bahwa TNI-Polri kini terlibat dalam desk pencegahan dan pemberantasan penyelundupan, serta desk koordinasi untuk pencegahan korupsi dan perbaikan tata kelola. Desk-desk ini dibentuk guna mencegah kebocoran dan mengoptimalkan penerimaan negara.
“TNI-Polri berperan juga dalam desk pencegahan dan pemberantasan penyelundupan serta desk koordinasi untuk pencegahan korupsi dan perbaikan tata kelola. Tujuannya adalah untuk menangani berbagai tindak pidana yang menjadi perhatian, sehingga bisa mencegah kebocoran dan memaksimalkan penerimaan negara,” kata Kapolri.
Di akhir pernyataannya, Jenderal Sigit menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo yang telah meluangkan waktu untuk hadir dan memberikan arahan kepada seluruh perwira TNI-Polri dalam Rapim kali ini. Ia berharap arahan tersebut dapat menjadi panduan berharga bagi para perwira dalam menghadapi tantangan di masa mendatang.
“Merupakan kehormatan bagi kita semua bahwa di tengah kesibukan beliau, Presiden Republik Indonesia hadir untuk memberikan bimbingan kepada perwira TNI-Polri. Kami berharap, arahan tersebut dapat menjadi modal dalam menghadapi tantangan ke depan dan memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” ungkapnya.
Rapim TNI-Polri kali ini mengusung tema ‘Sinergitas TNI-Polri Guna Mendukung Terwujudnya Asta Cita’ dan dihadiri oleh 631 perwira tinggi dan menengah TNI-Polri, yang terdiri dari 49 pejabat Mabes TNI, 148 pejabat Mabes Polri, 183 pejabat utama dan komandan satuan TNI Angkatan Darat, 66 pejabat utama dan komandan satuan TNI Angkatan Laut, 63 pejabat utama TNI Angkatan Udara, 36 kapolda beserta seluruh jajaran, 75 pati TNI-Polri di luar struktur, serta 11 tepiksus TNI-Polri.
Baca Juga : Kapolri Memaparkan Soliditas TNI-Polri untuk Mendukung Program Makan Bergizi Gratis