Perintah Prabowo terhadap Meutya Hafid dari Komdigi diklarifikasi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) di bawah pemerintahan saat ini. Meutya Hafid yang ditunjuk sebagai Menteri Komunikasi dan Digital mengungkapkan perintah dari Presiden Prabowo Subianto.
Selain menunjuk Meutya Hafid sebagai Menteri Komdigi, Presiden Prabowo mempercayakan dua wakil menteri kepada Nezar Patria dan Anga Laka Prabowo, yang sebelumnya juga pernah menduduki posisi yang sama.
Dalam rapat pimpinan Komdigi, Mutia menginstruksikan kepada para pimpinan Kementerian Komdigi untuk melakukan efisiensi dan inovasi dalam menghadapi perubahan. Menurutnya, hal ini merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto.
“Beliau memberdayakan kami untuk membalikkan keadaan dengan kepemimpinan masing-masing. Saya sebagai Menteri, saya sebagai Wakil Menteri, saya sebagai Dirjen ke bawah, saya sebagai Dirjen ke bawah, berani melakukan perubahan,” ujar Meuta dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Meuta, semangat perubahan itu diperlukan untuk mewujudkan cita-cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, Kementerian Komdeji perlu membentuk tim super yang dapat bekerja sama untuk mewujudkan cita-cita Asta Sita.
Seperti yang dijelaskan oleh menteri, “yang dimaksud dengan superteam adalah tim yang saling mendukung, solid, memastikan pekerjaan selesai dan mencapai target yang diharapkan.
Menteri meminta para pimpinan untuk mendorong bawahannya agar menjadikan tim yang dibentuk sebagai superteam. Meutia Hafid juga menghimbau agar setiap superteam dapat bekerja sama untuk kesuksesan bersama.
“Kita membutuhkan orang-orang yang memiliki semangat dan pemahaman yang sama untuk mempercepat pencapaian tujuan,” ujar mantan Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024 ini.
Setelah penunjukannya sebagai Menkominfo, Meutia menjabarkan tiga prioritas yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, mulai dari masalah perjudian online hingga keamanan data pribadi, menangani pemerataan akses internet di Indonesia dan layanan yang ramah anak.
“Saya seorang perempuan, jadi bukan hanya dua hal itu saja. ‘Saya seorang perempuan, jadi bukan hanya dua hal ini, tapi juga bagaimana internet ramah anak, bagaimana internet melindungi anak-anak, perdagangan manusia, perdagangan anak, pornografi anak, pelecehan anak. Hal tersebut juga menjadi fokus kami dalam rekayasa ulang digital,” jelasnya.
Bahkan, dia mengatakan bahwa dalam waktu dekat, dia, Wakil Menteri Kominfo dan pejabat senior Kominfo akan melakukan pengecekan sinyal internet di daerah-daerah terpencil di Indonesia.
“Dan yang paling penting bagi Kementerian Komunikasi dan Digital adalah, tentu saja, bahwa komunikasi kami berjalan dengan baik. Dalam waktu dekat kami akan pergi ke daerah 3T, terutama Indonesia bagian timur, untuk mengecek konektivitas di sana.
Simak: MAKI mendukung KPK untuk fokus pada pembangunan kasus dalam penanganan kasus korupsi