BURCHARRY.COM – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan bertemu dengan Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, di Brussel, Belgia. Dalam kunjungan tersebut, Prabowo akan membahas penyelesaian perundingan terkait Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi hubungan dagang kedua pihak.
Selain itu, Prabowo juga akan mendampingi Presiden Dewan Uni Eropa, António Costa, dan Raja Belgia Philippe Léopold Louis Marie selama agendanya di Belgia.
Airlangga Hartarto, yang memberikan keterangan pers secara virtual, Minggu (13/7/2025), menyatakan bahwa salah satu fokus utama dalam pertemuan ini adalah penyelesaian IEU-CEPA. Ia menyoroti bahwa pembahasan perjanjian ini telah berlangsung selama satu dekade dengan lebih dari 19 putaran negosiasi.
Menurut Airlangga, rampungnya perundingan ini akan menjadi pencapaian signifikan di tengah tantangan ekonomi global. “Proses negosiasi IEU-CEPA sudah memasuki tahun ke-10 dengan lebih dari 19 putaran. Namun, semua isu akan selesai, dan hal ini tentunya menjadi tonggak penting dalam situasi ketidakpastian ekonomi saat ini,” ujar Airlangga.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam keterangan tertulisnya menyebutkan bahwa hubungan ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa menunjukkan tren yang terus meningkat. Nilai perdagangan kedua pihak tercatat mencapai US$ 30,1 miliar pada tahun 2024, di mana Indonesia menikmati surplus perdagangan yang bertumbuh dari US$ 2,5 miliar pada 2023 menjadi US$ 4,5 miliar pada 2024.
Komoditas utama yang menjadi andalan ekspor Indonesia ke Uni Eropa meliputi minyak kelapa sawit beserta turunannya, bijih tembaga, fatty acids (oleokimia), produk alas kaki, bungkil kelapa, besi baja, lemak cokelat dan kopra, serta produk berbasis karet dan mesin.
Optimisme terhadap manfaat IEU-CEPA bagi Indonesia turut dikuatkan oleh hasil studi yang dilakukan oleh CSIS (2021) dan Sustainability Impact Assessment oleh Komisi Eropa (2020). Berdasarkan proyeksi, produk domestik bruto (PDB) Indonesia diperkirakan akan meningkat sebesar 0,19%, dengan tambahan pendapatan nasional mencapai USD 2,8 miliar. Selain itu, ekspor Indonesia berpotensi tumbuh hingga 57,76% dalam tiga tahun ke depan.
Baca Juga : Prabowo Siap Launching 80 Ribu Kopdes Merah Putih di Klaten, Tanggal 19 Juli Jadi Momen Penting