BURCHARRY.COM – Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Presiden Prabowo Subianto mengambil peran istimewa dengan membaca teks proklamasi. Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji, menyatakan bahwa langkah Prabowo ini tidak menimbulkan masalah, bahkan dianggap sebagai perubahan yang baik dalam tradisi upacara.
Menurut Sarmuji, pembacaan teks proklamasi oleh presiden dapat dimaknai sebagai bentuk refleksi mendalam terhadap perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Ia juga melihat ini sebagai momen yang wajar dan memberi nilai berbeda pada peringatan tersebut.
Presiden Prabowo, yang sekaligus bertindak sebagai inspektur upacara, menjadi presiden pertama dalam sejarah yang membacakan teks proklamasi pada perayaan HUT kemerdekaan Indonesia ke-80. Sebelumnya, selama 20 tahun terakhir (2004–2024), teks proklamasi selalu dibacakan oleh Ketua MPR, DPR, atau DPD RI. Langkah ini pun menjadi sebuah terobosan yang mencuri perhatian.
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan bahwa pembacaan teks proklamasi oleh Prabowo berhubungan dengan posisinya sebagai inspektur upacara (irup). Ia menegaskan bahwa momen ini adalah kali pertama Presiden Prabowo secara langsung membaca teks proklamasi dalam peringatan HUT RI ke-80.
Dasco menyebut bahwa meski pembacaan teks oleh inspektur sudah lazim dilakukan, langkah Prabowo tetap istimewa karena belum pernah ada presiden sebelumnya yang melakukannya dalam konteks serupa.
Baca Juga : Sejarah Mencatat Prabowo Sebagai Presiden Pertama yang Membaca Proklamasi di Hari Ulang Tahun RI