BURCHARRY.COM – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan meluncurkan program Koperasi Desa Merah Putih pada 19 Juli 2025 di Klaten, Jawa Tengah. Sebanyak 80 ribu koperasi desa telah dipersiapkan untuk beroperasi sebagai langkah awal pembangunan ekonomi berbasis desa.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Desa dari seluruh Jawa Tengah akan berpartisipasi, disertai oleh delegasi dari 38 provinsi. Acara ini juga akan dihadiri oleh gubernur dan bupati di berbagai wilayah Indonesia, yang nantinya akan berkumpul di total 103 titik peluncuran secara nasional, sebagaimana disampaikan Deputi bidang Koordinasi Tata Niaga dan Distribusi Pangan Kemenko Pangan, Tatang Yuliono, di Jakarta.
Koperasi Desa Merah Putih diharapkan mampu menggerakkan ekonomi lokal, menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat desa, serta mendukung pembangunan jangka panjang. Inisiatif ini hadir sebagai upaya membangun ekosistem ekonomi yang solid di tingkat desa melalui koperasi lokal.
“Acara ini mencerminkan semangat baru untuk memajukan perekonomian desa. Kami berharap koperasi ini menjadi katalisator bagi kesejahteraan masyarakat desa secara menyeluruh, serta berkontribusi pada pembangunan nasional melalui operasi koperasi di 80 ribu desa di seluruh Indonesia,” ujar Tatang.
Ia juga menyampaikan harapan agar Presiden Prabowo dapat menghadiri acara tersebut tanpa ada benturan jadwal, mengingat pentingnya momen peluncuran sebagai simbol perubahan dan penggerak awal program ini.
“Harapan kami besar agar Bapak Presiden dapat hadir pada tanggal 19 Juli. Kami sedang mengajukan permohonan dan semoga kesibukan beliau memberi ruang bagi hadirnya beliau dalam acara ini,” tambahnya.
Koperasi Desa Merah Putih merupakan hasil musyawarah intensif yang berlangsung di tingkat desa dan kelurahan pada akhir Mei lalu. Proses ini telah menyelesaikan perizinan bagi semua koperasi yang direncanakan dan bahkan sebagian telah mulai beroperasi.
Dalam penjelasannya, Tatang memaparkan bahwa target musyawarah desa telah tercapai pada 30 Mei, serta proses perizinan untuk 80 ribu koperasi sudah rampung menjelang peluncuran pada 19 Juli.
“Kami memiliki timeline yang jelas. Indikator awal berupa musyawarah desa selesai pada 30 Mei, sementara indikator lanjutan adalah penyelesaian perizinan pada 19 Juli untuk 80 ribu koperasi,” terangnya.
Selain peluncuran sistem operasional, program pendidikan bagi pengurus, pengawas, dan pengelola koperasi menjadi salah satu prioritas yang ditargetkan selesai akhir Oktober. Pendidikan tersebut dirancang untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia sesuai kebutuhan koperasi.
“Kami fokus melaksanakan pendidikan bagi pengurus, pengawas, dan pengelola koperasi sebelum 28 Oktober,” ungkapnya.
Sebagai indikator tambahan, bisnis sesuai potensi masing-masing koperasi juga akan dimonitor dalam periode 100 hari kerja pasca-peluncuran. Indikator tersebut akan digunakan untuk mengukur efektivitas dan keberhasilan Koperasi Desa Merah Putih dalam memberikan dampak nyata bagi masyarakat desa.
Baca Juga : Negosiasi Tarif dengan AS Berlanjut, Prabowo Belum Dijadwalkan Bertemu Trump