Presiden Prabowo pimpin rapat bahas status Sritex, pemerintah terus pantau nasib karyawan
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas untuk membahas keringanan bagi perusahaan tekstil asal Sukoharjo, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), yang dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang.
Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Tenaga Kerja Yassierli.
“Presiden Prabowo meminta agar Sritex tetap beroperasi.
Menurut Airlanga, pemerintah masih mengupayakan langkah-langkah teknis untuk menyelamatkan perusahaan.
Pada tahap pertama, Direktorat Jenderal Bea Cukai akan mengijinkan Sritex untuk melakukan ekspor. Sebab, perusahaan yang sudah dinyatakan pailit tidak bisa melakukan impor maupun ekspor.
“Pada tahap ini, kami akan memastikan terlebih dahulu bahwa Bea Cukai telah menyetujui untuk melanjutkan impor dan ekspor dan hal ini telah dilakukan di kawasan berikat Jawa Barat. Oleh karena itu, hal yang sama akan diberlakukan agar impor dan ekspor tetap berjalan dan status perusahaan tidak dibekukan’.
Sementara itu, Menteri Tenaga Kerja Yassierli menegaskan bahwa tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan Sritex saat ini. Pemerintah terus memantau nasib karyawan Sritex. Sejauh ini belum ada laporan pemecatan”.
Simak: Istana menegaskan bahwa Retreat Kabinet diselenggarakan dengan dana pribadi Prabowo.