BURCHARRY.COM – Presiden Prabowo Subianto direncanakan akan menyampaikan pidatonya dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September 2025. Wakil Ketua Komisi I DPR, Dave Laksono, memandang momen ini sebagai peluang strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di tengah dinamika global.
Dave menjelaskan bahwa kehadiran di forum internasional ini tidak sekadar bersifat simbolis, tetapi merupakan peluang penting untuk menyuarakan prinsip-prinsip Indonesia terkait perdamaian, keadilan sosial, dan pembangunan yang berkelanjutan. Menurutnya, Sidang Majelis Umum PBB adalah platform efektif bagi negara-negara berkembang dalam menghadapi tantangan dan ketimpangan dunia.
Ia menekankan pentingnya komitmen Indonesia terhadap multilateralisme dan terciptanya tatanan dunia yang inklusif. Dalam pidatonya nanti, Prabowo diharapkan menyoroti isu-isu strategis seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, serta upaya menjaga perdamaian dunia secara konsisten dan berkelanjutan.
Dave juga menambahkan bahwa substansi pidato Prabowo harus mampu mencerminkan nilai-nilai konstitusi Indonesia sekaligus menguatkan peran Indonesia sebagai pemimpin yang konstruktif di tengah kompleksitas geopolitik global. Komisi I DPR RI sendiri berkomitmen mendukung langkah-langkah diplomatik pemerintah, mulai dari penguatan hubungan antarparlemen hingga sinergi lintas kelembagaan untuk memastikan posisi Indonesia semakin diperhitungkan di dunia internasional.
Presiden Prabowo Dijadwalkan Pidato di Sidang Majelis Umum PBB
Prabowo Subianto direncanakan menghadiri Sidang Umum ke-80 PBB yang akan berlangsung di New York, Amerika Serikat, pada September mendatang. Ia dijadwalkan untuk menyampaikan pidatonya pada 23 September 2025.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengonfirmasi jadwal tersebut dan menyebutkan bahwa Prabowo akan mendapat giliran berbicara sebagai pembicara ketiga. Sebelumnya, pidato pertama akan dibawakan oleh Presiden Brasil Lula da Silva, diikuti oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
“Dalam sesi tersebut, Presiden Prabowo dijadwalkan menjadi pembicara ketiga setelah Presiden Brasil dan Presiden AS,” ujar Hasan.
Baca Juga : Prabowo Tak Akan Berikan Amnesti untuk Bawahan yang Terlibat Kasus Korupsi