BURCHARRY.COM – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer, atau yang akrab disapa Noel, tersandung kasus pemerasan setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kasus ini terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Muncul dorongan dari IM57+ Institute agar KPK mengusut lebih dalam jaringan sindikat pemerasan yang diduga mengakar di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Ketua IM57+ Institute, Lakso Anindito, menyatakan harapannya agar KPK tidak hanya berhenti pada penangkapan Noel tetapi juga membongkar sistem korupsi yang sistematis di Kemnaker. Menurut Lakso, fenomena hukum yang berulang ini menunjukkan bahwa jejaring korupsi masih kuat bertahan. Ia mengimbau pula dilakukannya audit etik secara menyeluruh untuk mengidentifikasi dan memberantas individu maupun kelompok yang terlibat.
Lakso mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera melakukan perombakan total terhadap struktur birokrasi yang diduga terlibat dalam skandal tersebut. Menurutnya, pidato Presiden yang menempatkan pemberantasan korupsi sebagai prioritas sejauh ini belum dilaksanakan sepenuhnya oleh jajaran pemerintahannya. Reformasi radikal dalam tata kelola kementerian dan lembaga dinilai perlu dilakukan, khususnya terhadap Kemnaker.
Kasus ini hadir di tengah sorotan publik setelah sebelumnya tersangka korupsi terkait izin tenaga kerja asing juga ditahan oleh KPK beberapa minggu lalu. Lakso memandang bahwa tidak ada perubahan signifikan pada sistem birokrasi Kemnaker, sehingga korupsi dengan modus serupa masih terjadi. Ia menekankan perlunya reformasi kelembagaan yang serius untuk menutup celah perilaku koruptif yang berulang.
Lakso mendorong Presiden Prabowo untuk mendukung penuh langkah KPK, termasuk intensifikasi OTT yang membuktikan komitmen nyata pemberantasan korupsi. Menurutnya, pasca penangkapan Noel, berbagai pihak mungkin akan mencoba menghentikan upaya pengembalian independensi KPK. Untuk itu, ia mendesak Presiden agar tegas memastikan KPK dapat terus bekerja tanpa gangguan politis.
Noel sendiri menjadi sorotan utama setelah terjaring OTT KPK pada Rabu malam (20/8). Operasi tersebut melibatkan 10 orang yang diduga terlibat dalam kasus pemerasan sertifikasi K3. KPK hingga kini belum mengungkap jumlah uang yang berhasil disita dalam kasus tersebut.
Dalam pengungkapan barang bukti, KPK menyita 22 unit kendaraan yang diduga terkait dengan tindakan korupsi Noel. Di antaranya tercatat mobil mewah seperti Nissan GTR, BMW, Hyundai Palisade, Mitsubishi Pajero Sport, hingga Jeep. Tak hanya mobil, beberapa kendaraan bermotor seperti Vespa dan motor sport Ducati turut diamankan dalam operasi tersebut.
Baca Juga : Lampu Hijau dari Prabowo untuk Proses Hukum Wamenaker Noel oleh KPK