
BURCHARRY.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan perkembangan dalam negosiasi tarif perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat setelah kebijakan Presiden Donald Trump. Umumnya, surat yang diajukan oleh Indonesia mendapat pengakuan positif dari pihak AS.
“Secara mendasar, tawaran Indonesia yang disampaikan melalui surat pada 7 dan 9 April mendapatkan apresiasi dari Amerika. Surat tersebut dianggap komprehensif karena tidak hanya membahas tarif, tetapi juga aspek non-tarif serta rencana penyeimbangan neraca perdagangan Indonesia,” ungkap Airlangga kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/4/2025).
Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia mengajukan permintaan tarif yang bersifat resiprokal. Pemerintah mengusulkan agar tarif ekspor komoditas utama disejajarkan dengan negara lain.
“Misalnya seperti ke Vietnam atau Bangladesh, sehingga kita memiliki level playing field yang setara dengan yang lain. Selain itu, kami terus mendorong kerja sama di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan,” tambahnya.
Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia menerima apresiasi dari Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR). Ia menegaskan bahwa AS meminta USTR untuk berunding dengan Indonesia.
“Pembahasan dilakukan secara eksklusif antara kedua belah pihak dan tidak dipublikasikan kepada masyarakat atau pihak lain. Secara geopolitik, Amerika menganggap Indonesia sebagai negara yang penting,” jelasnya.
Baca Juga : Prabowo Kecam Keras Penyerangan Terhadap Rombongan Turis di Kashmir, India