DPR Usulkan PPN 12% Hanya untuk Barang Mewah Usai Pertemuan dengan Presiden Prabowo
BURCHARRY.COM – Hari ini, pimpinan DPR bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Ketua Komisi XI DPR, Misbakhun, menyatakan bahwa mereka mengusulkan untuk menerapkan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% secara selektif.
Usulan tersebut menyarankan agar kenaikan dari 11% ke 12% hanya diberlakukan untuk barang-barang mewah. Sementara untuk barang-barang yang masuk dalam kategori menengah ke bawah, PPN-nya tidak perlu dinaikkan.
Misbakhun menegaskan bahwa mereka tidak memiliki masalah dengan kenaikan PPN yang sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP), yang akan efektif pada Januari 2025, asalkan penerapannya bersifat lebih selektif terhadap barang-barang mewah.
“Hasil diskusi kami menyepakati untuk mengikuti UU yang menyatakan bahwa PPN akan mulai berlaku sesuai amanat UU per 1 Januari 2025. Namun, pelaksanaannya tetap selektif bagi komoditas tertentu, baik itu barang lokal maupun impor yang berhubungan dengan barang mewah, sehingga pemerintah hanya memberikan beban kepada konsumen yang membeli barang-barang tersebut,” ungkap Misbakhun setelah pertemuan di Istana, Kamis (5/12/2024).
Dia menambahkan bahwa masyarakat kecil akan tetap dikenakan tarif PPN yang sama seperti saat ini. Pemerintah juga berencana untuk melakukan kajian lebih mendalam terkait kebijakan tarif PPN yang tidak tunggal, sehingga tarif PPN dapat disesuaikan berdasarkan kategori masing-masing komoditas.
“Rencananya masih dalam proses kajian oleh pemerintah, dan PPN akan diterapkan dengan variasi tarif,” jelasnya.
Misbakhun juga mengingatkan masyarakat agar tidak khawatir, karena sejumlah kebutuhan pokok penting akan tetap dikecualikan dari tarif PPN oleh pemerintah. Kebutuhan pokok, jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa perbankan yang terkait dengan pelayanan umum, serta jasa pemerintahan tidak akan dikenakan PPN.
Baca Juga : Pak Prabowo: Di Indonesia Sulit Menemukan Orang yang Mengakui Kesalahan dan Mundur