
BURCHARRY.COM – Sebagaimana tradisi setiap tahunnya, peringatan Hari Lahir Pancasila dirayakan melalui upacara yang berlangsung serentak di berbagai wilayah Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, amanat Presiden Republik Indonesia disampaikan oleh inspektur upacara.
Tahun ini, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan penting dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang dilaksanakan pada Sabtu, 1 Juni 2025. Dalam pidatonya, Presiden menyoroti urgensi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi kehidupan bernegara serta pedoman dalam perwujudan cita-cita kebangsaan.
Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni merupakan momen untuk mengenang ketika Bung Karno, pada tahun 1945, pertama kali menyampaikan konsep dasar ideologi bangsa dalam sidang BPUPKI, sebuah tonggak sejarah besar bagi Indonesia.
Pesan Presiden pada Hari Lahir Pancasila
Dengan memulai pidato dengan penuh hormat kepada Tuhan Yang Maha Esa dan rasa syukur atas rahmat-Nya, Presiden Prabowo mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Beliau mengingatkan pentingnya mengenang jasa para pahlawan dan bersyukur atas kemajuan bangsa yang dicapai berkat panduan ideologi negara.
Presiden juga menyoroti bahwa meskipun dunia saat ini dihadapkan pada berbagai krisis—kesehatan, pangan, energi, dan keuangan—Indonesia termasuk sedikit di antara negara-negara yang mampu mengatasinya dengan baik. Stabilitas ekonomi, sosial, dan politik berhasil dijaga, dengan indikator makro seperti inflasi yang terkendali, peningkatan investasi, serta munculnya banyak peluang kerja.
Kesuksesan ini, menurut beliau, tidak lepas dari kerja keras seluruh elemen bangsa yang bersatu dan bergotong-royong dalam menghadapi berbagai tantangan. Hal ini pula yang menjadikan Indonesia kian mendapatkan kepercayaan dan pengakuan di kancah internasional.
Presiden menegaskan, fondasi utama keberhasilan ini adalah ideologi Pancasila yang diwariskan oleh para pendiri bangsa, khususnya Ir. Soekarno. Pancasila telah menjadi jangkar dalam membangun masyarakat, negara, dan kebangsaan Indonesia yang maju dan kokoh.
Pembangunan Berkeadilan Menuju Kepemimpinan Berkelanjutan
Lebih lanjut, Presiden menjelaskan upaya pemerintah dalam menciptakan pembangunan yang adil dan merata melalui pendekatan Indonesia Sentris. Salah satu fokus utama adalah pembangunan wilayah pinggiran, perbatasan, dan desa-desa agar seluruh rakyat merasakan manfaat pembangunan.
Presiden mengingatkan, walaupun personel pemerintahan dapat berganti, perjuangan untuk keadilan dan pemerataan tidak boleh berhenti. Reformasi struktural, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta hilirisasi industri menjadi langkah strategis demi pemerataan kesejahteraan dan pemanfaatan maksimal kekayaan alam negeri ini untuk rakyat.
Sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan, Presiden menyoroti proyek besar Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dirancang untuk memberikan dampak positif bagi seluruh wilayah Indonesia. Beliau menegaskan bahwa pembangunan ini bertujuan memastikan masyarakat di luar Jawa memperoleh manfaat setara dari kemajuan yang dicanangkan.
Kontribusi Indonesia untuk Perdamaian Dunia
Dalam konteks geopolitik global yang memanas, Presiden mengungkapkan kebanggaannya terhadap peran Indonesia sebagai jembatan perdamaian dunia. Dengan pendekatan non-blok dan prinsip independensi dalam politik luar negeri, Indonesia berkomitmen untuk terus aktif berkontribusi bagi terciptanya perdamaian global.
Pemimpin negara juga menyoroti keberhasilan Indonesia dalam memimpin pertemuan G20 serta keketuaan ASEAN. Dalam kedua peran tersebut, Indonesia mampu mempertemukan pihak-pihak yang bahkan sedang berkonflik atau berseteru untuk mencari solusi damai. Hal ini menunjukkan relevansi nilai-nilai Pancasila tidak hanya untuk bangsa sendiri tetapi juga untuk tatanan dunia.
Menghadirkan Semangat Persatuan
Presiden mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjunjung tinggi nilai toleransi, persatuan, dan gotong royong sebagai landasan membangun bangsa yang kokoh. Dengan semangat ini pula, masyarakat diajak untuk menolak ekstremisme, politisasi agama dan identitas, serta segala bentuk provokasi yang merusak persatuan.
Menjelang pesta demokrasi mendatang, Presiden menegaskan pentingnya menjalankan demokrasi dengan dewasa, berpijak pada nilai-nilai luhur yang menjadi dasar kehidupan bersama.
Baca Juga : Prabowo Sambut Delegasi Inggris di Hambalang, Perkuat Kolaborasi di Bidang Pendidikan