
BURCHARRY.COM – Syahganda Nainggolan, seorang aktivis buruh, memberikan pujian kepada pidato Presiden Prabowo Subianto pada perayaan Hari Buruh atau May Day kemarin. Ia menilai pidato tersebut menghadirkan kepastian bagi kaum buruh di tengah situasi ekonomi yang tidak stabil.
“Kaum buruh sudah tergerus sebagai istilah sosiologis selama dua dekade terakhir. Namun, di depan Prabowo Subianto, yang berkumpul bukan sekadar individu, melainkan sebuah komunitas, sebuah kaum yang terikat dalam satu jiwa,” ungkap Syahganda dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/5/2025).
Ia mencatat bahwa Prabowo memahami betapa melimpahnya kekayaan alam Indonesia, tetapi sayangnya seringkali dirampok oleh para koruptor, yang pada akhirnya membuat kaum buruh semakin miskin. Prabowo berkomitmen untuk mengembalikan aset negara yang telah dicuri oleh koruptor, dan menurut Syahganda, sikap ini sangat tepat.
“Prabowo menyatakan telah menanyakan kepada Mahkamah Agung mengenai kekuasaan dan wewenang negara untuk merebut kembali kekayaan yang dicuri oleh para penjahat korup selama ini. Ia meyakini mampu melakukan hal tersebut,” tambah Syahganda.
Namun, Prabowo juga berharap agar tidak merasa kesepian, terutama jika kaum buruh kehilangan idealisme dan justru membela koruptor yang merugikan mereka. Ia mengajak kaum buruh untuk berjuang bersamanya.
Syahganda menggambarkan Prabowo sebagai seorang pemikir sosialis-strukturalis. Ia menyoroti niat Prabowo untuk meningkatkan upah buruh dan mengurangi beban pajak mereka.
“Prabowo berencana memperluas jaminan sosial dan bantuan sosial agar kesejahteraan buruh meningkat. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya agar bantuan sosial tepat sasaran,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi rencana pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional dan Satuan Tugas (Satgas) PHK. Menurut Syahganda, Dewan Kesejahteraan tersebut akan melindungi hak-hak buruh, termasuk pekerja rumah tangga.
“Sementara itu, Satgas PHK merupakan instrumen jangka pendek untuk memastikan bahwa dalam masa-masa sulit ekonomi, hak-hak buruh tidak akan diabaikan,” jelasnya.
Syahganda menilai pidato Prabowo adalah cerminan seorang pemimpin yang berkelas. Ia berharap agar kesejahteraan buruh bisa segera terwujud.
“Prabowo bersumpah atas nama Allah SWT untuk berdiri bersama kaum buruh dan rakyat miskin hingga akhir hayatnya. Ia berjanji, meski menghadapi ancaman dan penentangan dari kekuatan jahat yang menguasai Indonesia saat ini, ia rela berkorban demi kemakmuran rakyat,” ujarnya.
“Hidup Buruh! ” seru Prabowo mengakhiri pidatonya. Sebuah pidato pemimpin bangsa yang berkelas, setara dengan Bung Karno, yang disambut dengan riuh tepuk tangan dari hadirin. Kini adalah saatnya kaum buruh untuk bangkit.
Baca Juga : ICW Mengharapkan Aksi Nyata Prabowo Terkait RUU Perampasan Aset