
BURCHARRY.COM – Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, berpendapat bahwa hampir tidak ada upaya dari pihak mana pun untuk membenturkan Presiden Prabowo Subianto dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Presiden ke-6 RI. Menurutnya, yang lebih terlihat justru adalah usaha untuk mempertemukan Prabowo dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
“Tentu saja ini adalah kabar yang mengejutkan, karena selama ini kami tidak mendeteksi adanya usaha dari pihak mana pun untuk menciptakan ketegangan antara SBY dan Prabowo Subianto. Yang ada justru upaya untuk mempertemukan Jokowi dengan Prabowo, jika itu benar adanya,” ungkap Adi saat diwawancarai wartawan pada Senin (17/3/2025).
Pernyataan Adi ini muncul sebagai tanggapan atas pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang mengklaim bahwa ada upaya untuk membenturkan Prabowo dengan SBY. Adi meyakini bahwa tuduhan tersebut berkaitan dengan video viral yang menunjukkan penggalan pernyataan SBY terkait sikap politiknya.
“Misalnya, SBY sering kali menyatakan bahwa selama masa kepresidenannya tidak pernah mengintervensi masalah hukum. Mungkin video-video seperti itu diamplifikasi sehingga terkesan seakan-akan ditujukan kepada Prabowo,” jelasnya.
Adi juga berpendapat bahwa publik sekarang mulai mempertanyakan apakah benar ada sosok yang berusaha memecah belah Prabowo dan SBY. Dia menilai bahwa sindiran yang selama ini dilontarkan SBY dalam pidato politiknya lebih ditujukan kepada Jokowi, bukan kepada Prabowo.
“Pernyataan SBY bahwa selama menjadi presiden tidak pernah melibatkan keluarganya dalam politik atau tidak mengintervensi isu hukum, publik lebih melihatnya sebagai sindiran untuk Jokowi, bukan untuk Prabowo. Oleh karena itu, banyak yang bingung dan sedikit terkejut, siapa sebenarnya yang berusaha membenturkan SBY dan Prabowo,” katanya.
Adi menyatakan bahwa jika memang ada pihak yang ingin menciptakan ketegangan antara Prabowo dan SBY, maka kemungkinan besar pihak tersebut berasal dari internal Koalisi Merah Putih. Ia juga menyoroti persaingan di antara anggota Koalisi Merah Putih untuk menjalin kedekatan dengan Prabowo.
“Jika benar ada upaya dari pihak tertentu untuk membenturkan SBY dengan Prabowo, sepertinya mereka berasal dari dalam Koalisi Merah Putih sendiri. Terlihat bahwa di antara mereka ada persaingan dalam berusaha mendekat dan menunjukkan loyalitas kepada Prabowo,” ujar Adi.
AHY mengemukakan pendapat ini dalam acara Buka Bersama Fraksi Partai Demokrat di Hotel Fairmont pada Minggu (16/3/2025). Ia mengungkapkan bahwa hubungan antara Demokrat dan Prabowo semakin membaik, namun ada pihak yang tidak senang dengan kedekatan ini. AHY juga menyebutkan bahwa beberapa pernyataan SBY dipotong sehingga menimbulkan persepsi adanya pertentangan antara dirinya dan Prabowo.
“Ada upaya untuk membenturkan orang tua kita, seperti Pak SBY dengan Presiden Prabowo Subianto. Betul? Ada kalimat-kalimat yang dipotong, disajikan tanpa konteks, dan tidak relevan, seolah-olah menarik perhatian masyarakat agar terlihat ada ketidaksinkronan. Namun, saya bersyukur bahwa Bapak Presiden Prabowo Subianto, bersama Pak SBY, selalu membuka jalur komunikasi yang baik. Beliau menegaskan bahwa kita tidak boleh saling dibenturkan,” ujar AHY.
AHY juga menyampaikan reaksi Presiden Prabowo terhadap upaya adu domba itu. Ia menegaskan pentingnya solidaritas dalam mendukung Presiden Prabowo.
“Presiden secara langsung menyatakan kepada saya bahwa ia tidak percaya dengan berbagai macam isu tersebut. Saya ingin kita semakin kompak dan solid dalam mengawal kebijakan yang dibutuhkan rakyat. Jadi, jika ada yang bertanya, sampaikanlah dengan baik kepada siapa pun bahwa hubungan kami sangat baik,” kata AHY.
“Karena jika Pak Prabowo berhasil, maka pemerintah juga akan berhasil, dan Demokrat pun akan sukses. Pada akhirnya, rakyat yang akan merasakan manfaatnya. Kita berharap ekonomi dapat tumbuh dan kesejahteraan rakyat semakin meningkat,” tambah AHY.
Baca Juga : Prabowo: Afrika Bisa Lolos ke Piala Dunia, Padahal Lebih Miskin dari Indonesia