
BURCHARRY.COM – Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan enam pemimpin redaksi media di kediamannya, Hambalang, Jawa Barat. Pertemuan tersebut membahas berbagai isu penting, mulai dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga Undang-Undang TNI.
Menurut informasi yang diperoleh, pertemuan berlangsung pada Minggu, 6 April 2025, selama dua jam. Para pemred duduk mengelilingi meja bundar bersama Presiden Prabowo untuk berdiskusi. Dalam pertemuan tersebut, berbagai isu utama menjadi fokus, seperti dinamika IHSG, nilai tukar rupiah, dan kebijakan fiskal. Selain itu, topik hangat lainnya turut dibahas, seperti penyusunan UU TNI serta dampak penerapan tarif dagang baru oleh Amerika Serikat di era pemerintahan Donald Trump.
Beberapa isu tambahan juga diangkat dalam diskusi, termasuk pencapaian 150 hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Program Makan Bergizi Gratis bagi masyarakat, serta stabilitas harga BBM dan bahan pokok selama Ramadan dan Lebaran. Bantuan insentif pemerintah menjadi salah satu poin yang turut didiskusikan.
Setelah acara selesai, Alfito menceritakan pengalamannya berdialog dengan Presiden Prabowo. Ia mengungkapkan bahwa wawancara berlangsung lebih lama dari rencana awal. Awalnya dijadwalkan berlangsung selama dua jam, tetapi akhirnya melebar hingga tiga jam. Alfito menyampaikan apresiasinya terhadap keterbukaan Prabowo dalam menjawab berbagai pertanyaan tanpa ada batasan atau permintaan khusus terkait daftar isu yang akan dibahas. Ia berharap dialog semacam ini terus dilakukan demi transparansi kepada publik.
Alfito juga menekankan bahwa format komunikasi ini membuka ruang bagi presiden untuk langsung merespon isu-isu penting. Menurutnya, transparansi seperti ini dapat memberikan manfaat besar ke depan.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo menyebutkan bahwa acara ini dianggap sebagai inovasi dalam komunikasi Presiden Prabowo dengan masyarakat. Menurut Angga, forum yang melibatkan sejumlah jurnalis ini bertujuan mendekatkan presiden kepada publik sekaligus mendengarkan masukan dan memberikan jawaban langsung atas pertanyaan masyarakat. Jika format ini mendapat respons positif, Angga melihat potensi untuk menjadikannya agenda rutin sebagai sarana komunikasi yang efektif antara pemerintah dan rakyat.
Baca Juga : Anwar Ibrahim Menghubungi Prabowo dan Pemimpin ASEAN untuk Membahas Tarif Impor yang Ditetapkan Oleh Trump